Selasa, 22 Mei 2012


SISTEM PERNAPASAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar Biologi untuk SD
Dosen Pembimbing : R. Lies Retmana, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 4:
Ani Supriyani                            (1186210096)
Dede Sulastri                            (1186210097)
Deni Framulyono                     (1186210098)
                     Luthfi Alfiatulatifah                 (1186210083)
                                 Noviar Ferdina Sulistiyo         (1186210086)
                                 Nurma Irnawaty                      (1186210067)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SUBANG
Jl. Marsinu No. 5 Tegal Kelapa Subang
2012


                                   KATA PENGANTAR       

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah biologi yang berjudul “Sistem Pernapasan”.
Terimakasih yang sedalam-dalamnya penulis ucapakan kepada Ibu R. Lies Retmana, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Konsep Dasar Biologi Untuk SD yang selalu mengajar dan membimbing kami, sehingga penulis termotivasi untuk mandiri dalam memenuhi setiap tugas yang diberikan.
Adapun penulisan makalah  ini mencoba memaparkan dan membahas tentang Sistem Pernapasan, yang berkaitan langsung dengan apa pengertian dan fungsi sistem pernapasan serta struktur histologi dari sistem pernapasan itu sendiri.
Akhir kata “Tiada Gading yang tak Rentak” jadi bagaimanapun usaha yang dilakukan oleh penulis untuk menyempurnakan isi pembahasan dalam makalah ini, tentunya masih terdapat hal-hal yang bersifat keliru dan salah. Oleh karena itu input Ibu dosen serta rekan-rekan mahasiswa yang berupa saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan, guna memperbaiki dan menyempurnakan pembahasan dalam makalah ini.


                                                                       
                                                 Subang, Mei 2012



                                                                                                                                  Penulis






DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………….…….…………………………....i
Daftar Isi……………………………………..………………...………...ii
BAB I PENDAHULUAN……………………..………………..…..……1
1.1  Latar belakang………………………………...………………………1
1.2  Rumusan Masalah………………………….….…………….………...1
1.3  Tujuan………………………….……………….…………………….2
1.4  Sistematika Penulisan……….…………………….…………..……….2
1.5  Manfaat Penulisan…….…………………………….…………..……..2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................…3
2.1  Sistem Pernafasan Pada Manusia………………..…….…………..…..3
2.2 Gangguan dan penyakit pada Sistem Pernapasan serta Teknologi Pengobatannya……………………………………………….………12
2.3  Pengaruh Rokok terhadap Sistem pernapasan…………….……..……14
2.4  Sistem Pernapasan pada Hewan………………………….…….….....15
BAB III PENUTUP…………………..………………………..….……17
3.1 Kesimpulan…………………………………………………….…….17
3.2 Saran………………………………………………………………...18
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...…19


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Suatu organisme atau mahluk hidup memiliki bermacam-macam sistem jaringan atau organ dalam tubuhnya, dimana sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan serta manfaat tertentu bagi mahluk hidup.  Salah satu sistem yang ada pada suatu organisme yakni sistem pernapasan. Sistem pernapasan ini sendiri memiliki fungsi dan peranan yang sangat struktural dan terkoordinir.
Bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Istilah pernapasan sering disama artikan dengan istilah respirasi, walaupun secara harafiah berbeda. Bernapas (breathing) berarti menghirup dan menghembuskan napas. Saat bernapas, kita memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan respirasi (respiration) berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik didalam sel untuk memperoleh energi.
Sistem pernapasan pada manusia merupakan sistem pernapasan yang paling kompleks dibanding organisme lainnya. Di dalam mempelajari sistem pernapasan, khususnya pada tubuh manusia, akan dibicarakan beberapa hal penting yakni struktur dan fungsi alat-alat pernapasan, proses atau mekanisme pernapasan, proses respirasi internal atau respirasi di dalam sel-sel tubuh, dan penyakit yang mungkin menyerang sistem pernapasan.

1.2  Rumusan Masalah
Ø  Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah :
1.      Bagaimana sistem pernapasan pada manusia?
2.      Apa pengertian dan fungsi dari sistem pernapasan?
3.      Bagaimana struktur atau saluran histologi, organ-organ dan mekanisme pernapasan?
4.      Apa saja yang dapat mengganggu atau dapat menyebabkan penyakit pada sistem pernapasan manusia?
5.      Bagaimana teknologi pengobatannya?
6.      Bagaimana pengaruh rokok pada sistem pernapasan?
7.      Bagaimana sistem pernapasan pada hewan?

1.3  Tujuan
Ø  Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut :
1.      Mengetahui sistem pernapasan pada manusia.
2.      Mengetahui pengertian dan fungsi dai sistem pernapasan.
3.      Mengetahui struktur atau saluran histologi, organ-organ dan mekanisme pernapasan?
4.      Mengetahui apa saja gangguan dan penyakit pada sistem pernapasan.
5.      Mengetahui teknologi pengobatannya.
6.      Mengetahui pengaruh rokok pada pernapasan.
7.      Mengetahui sistem pernapasan pada hewan.
8.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Biologi Untuk SD.

1.4  Sistematika Penulisan
Kajian pustaka makalah ini diambil dari sumber bacaan dan jurnal-jurnal pendidikan serta informasi dari internet.

1.5  Manfaat Penulisan
Ø  Adapun manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu:
1.      Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan dan untuk memberikan manfaat pengetahuan bagi mahasiswa/i tentang sistem pernapasan.
  1. Dapat menunjang bahan mata kuliah Konsep Dasar Biologi untuk SD.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sistem Pernapasan Pada Manusia
A.    Pengertian
Sistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis. Fungsi ini disebut sebagai respirasi. Sistem pernapasan dimulai dari rongga hidung/mulut hingga ke alveolus, di mana pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan pembuluh darah.
Respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida hingga penggunaan energi di dalam tubuh.
Sistem respirasi atau sistem pernafasan mencakup semua proses pertukaran gas yang terjadi antara atmosfir melalui rongga hidung Þ faring  Þ laring  Þ trakea Þ bronkus  Þ paru-paru  Þ alveolus  Þ sel-sel melalui dinding kapiler darah.  
Sistem pernapasan biasanya dibagi menjadi 2 daerah utama:
  1. Bagian konduksi, meliputi rongga hidung, nasofaring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan bronkiolus terminalis
  2. Bagian respirasi, meliputi bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris dan alveolus.
Sebagian besar bagian konduksi dilapisi epitel respirasi, yaitu epitel bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet. Dengan menggunakan mikroskop elektron dapat dilihat ada 5 macam sel epitel respirasi yaitu sel silindris bersilia, sel goblet mukosa, sel sikat (brush cells), sel basal, dan sel granul kecil.
B.     Fungsi Sistem Pernapasan
Setiap sistem yang ada dalam tubuh manusia khususnya, tentunya memiliki peranan dan fungsinya masing-masing. Sistem pernapasan pun demikian, Sistem ini juga mempunyai fungsi tersendiri bagi tubuh yang sudah terkoordinir oleh saluran dan organ tertentu sesuai perintah otak.
Fungsi sistem pernapasan itu sendiri antara lain sebagai berikut:
Ø  Sebagai sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas
Ø  Sistem pernapasan digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas.
Ø  Berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis (Respirasi).

C.    Struktur Atau Saluran Histologi Pernapasan
1.      Saluran Sistem Pernapasan atau Respirasi
Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru.
Sistem respirasi terdiri dari:
ü  Saluran nafas bagian atas. Pada bagian ini udara yang masuk ke tubuh dihangatkan, disarung dan dilembabkan.
ü  Saluran nafas bagian bawah. Bagian ini menghantarkan udara yang masuk dari saluran bagian atas ke alveoli
ü  Alveoli : terjadi pertukaran gas anatara O2 dan CO2
ü  Sirkulasi paru. Pembuluh darah arteri menuju paru, sedangkan pembuluh darah vena meninggalkan paru.
ü  Paru : terdiri dari : a. Saluran nafas bagian bawah, b. Alveoli, c. Sirkulasi paru
ü  Rongga Pleura. Terbentuk dari dua selaput serosa, yang meluputi dinding dalam rongga dada yang disebut pleura parietalis, dan yang meliputi paru atau pleura veseralis
ü  Rongga dan dinding dada. Merupakan pompa muskuloskeletal yang mengatur pertukaran gas dalam proses respirasi.

D.    Organ-organ Sistem Pernapasan
Organ-organ sistem pernapasan pada manusia meliputi hidung, faring, laring, trakea, paru-paru (bronkus,brokiolus dan alveolus). Berikut penjelasannya :
2-8b.jpg
Gambar 1. Organ-Organ Sistem Pernapasan Manusia
a.      Hidung
      Hidung merupakan tempat pertama yang dilalui udara dari luar. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut, dan selaput lendir, yang berguna untuk menyaring udara, menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru, dan mengatur kelembapan udara.Bernapas sebaiknya selalu melalui hidung dan tidak melalui mulut.
b.      Faring
Setelah melewati hidung, udara masuk ke faring. Faring adalah hulu kerongkongan atau disebut juga tekak. Antara rongga hidung dan tenggorokan ada bagian yang harus terkoordinasi dengan baik saat udara melewati faring. Faring merupakan persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dengan rongga hidung ke tenggorokan. Pada bagian ini terdapat klep yang disebut epiglotis yang berfungsi untuk mengatur pergantian perjalanan udara maupun makanan yang melewati persimpangan tersebut. Ada suatu katup penutup rongga hidung yang disebut anak tekak, yang menutup apabila sedang memasukkan makanan. Jika kita menelan makanan pada saat katup terbuka, maka makanan akan masuk ke tenggorokan, dan kita akan tersedak.
c.       Pangkal Tenggorok (Laring)
Pangkal tenggorok atau Laring terdiri atas kepingan tulang rawan yang membentuk jakun. Jakun tersusun atas tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang rawan, piala tulang rawan dan gelang tulang rawan. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorokan. Jika udara menuju tenggorokan, anak tekak melipat kebawah bertemu dengan katup pangkal tenggorok untuk membuka jalan ke tenggorokan. Pada waktu menelan makanan, katup tersebut menutupi pangkal tenggorok dan waktu bernapas katup membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar jika ada udara yang melaluinya, misalnya pada saat kita berbicara.
d.      Batang tenggorok (Trakea)
Batang tenggorok terletak di daerah leher, di bagian depan kerongkongan. Batang tenggorok berbentuk pipa yang terdiri dari gelang-gelang tulang rawan dengan panjang sekitar 10 cm. Dinding dalamnya dilapisi selaput lendir, yang sel-selnya berambut getar. Rambut-rambut getar berfungsi untuk menolak debu atau benda-benda asing. Jika kita tiba-tiba bersin atau batuk, biasanya karena disaluran batang tenggorok ada lendir atau debu yang mengganggu jalannya pernapasan.
e.       Cabang Batang Tenggorok (Bronkus)
Batang tenggorok bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua cabang batang tenggorok menuju ke paru-paru. Didalam paru-paru, bronkus membentuk cabang-cabang lagi, disebut bronkiolus. Bronkiolus bercabang-cabang lagi membentuk pembuluh-pembuluh yang halus. Cabang-cabang yang terhalus masuk ke dalam gelembung paru-paru/alveolus.



f.       Bronkiolus 
Percabangan bronkus yang banyak mengandung otot polos. Bronkiolus tidak memiliki tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya. Lamina propria mengandung otot polos dan serat elastin. Pada segmen awal hanya terdapat sebaran sel goblet dalam epitel. Pada bronkiolus yang lebih besar, epitelnya adalah epitel bertingkat silindris bersilia, yang makin memendek dan makin sederhana sampai menjadi epitel selapis silindris bersilia atau selapis kuboid pada bronkiolus terminalis yang lebih kecil. Terdapat sel Clara pada epitel bronkiolus terminalis, yaitu sel tidak bersilia yang  memiliki granul sekretori dan mensekresikan protein yang bersifat protektif. Terdapat juga badan neuroepitel yang kemungkinan berfungsi sebagai kemoreseptor.
g.      Alveolus
Dikelilingi kapiler-kapiler darah yang dibatasi oleh membran alveoli-kapiler tempat terjadinya pertukaran O2 dan CO2 atau pernapasan eksternal. Alveolus merupakan struktur berongga tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida antara udara dan darah. Septum interalveolar memisahkan dua alveolus yang berdekatan, septum tersebut terdiri atas 2 lapis epitel gepeng tipis dengan kapiler, fibroblas, serat elastin, retikulin, matriks dan sel jaringan ikat. 
Terdapat sel alveolus tipe 1 yang melapisi 97% permukaan alveolus, fungsinya untuk membentuk sawar dengan ketebalan yang dapat dilalui gas dengan mudah. Sitoplasmanya mengandung banyak vesikel pinositotik yang berperan dalam penggantian surfaktan (yang dihasilkan oleh sel alveolus tipe 2) dan pembuangan partikel kontaminan kecil. Antara sel alveolus tipe 1 dihubungkan oleh desmosom dan taut kedap yang mencegah perembesan cairan dari jaringan ke ruang udara.
Sel alveolus tipe 2 tersebar di antara sel alveolus tipe 1, keduanya saling melekat melalui taut kedap dan desmosom. Sel tipe 2 tersebut berada di atas membran basal, berbentuk kuboid dan dapat bermitosis untuk mengganti dirinya sendiri dan sel tipe 1. Sel tipe 2 ini memiliki ciri mengandung badan lamela yang berfungsi menghasilkan surfaktan paru yang menurunkan tegangan alveolus paru.
h.      Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di rongga dada tepat di atas sekat diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru terdiri atas dua bagian, yaitu paru-paru sebelah kanan yang memiliki tiga gelambir sehingga berukuran lebih besar, dan paru-paru sebelah kiri yang memiliki dua gelambir. Paru-paru dibungkus oleh dua lapis selaput paru-paru yang disebut pleura. Dibagian dalam paru-paru terdapat gelembung halus yang merupakan perluasan permukaan paru-paru yang disebut alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah. Oksigen yang terdapat didalam alveolous berdifusi menembus dinding kapiler darah yang mengelilingi alveolus. Setelah itu, masuk ke dalam pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat didalam sel darah sehingga membentuk oksihemoglobin ().
Akhirnya, oksigen diedarkan oleh darah keseluruh tubuh. Setelah sampai di sel-sel tubuh, oksigen dan hemoglobin berpisah, kemudian oksigen digunakan untuk oksidasi. Karbondioksida yang dihasilkan dari respirasi sel diangkut oleh plama darah melalui pembuluh darah menuju paru-paru. Karbondioksida menembus dinding alveolus, dari alveolus inilah karbondioksida akan dikeluarkan melalui saluran pernapasan kita saat bernapas. Jadi,sebenarnya proses pertukaran gas terjadi di alveolus.
E.     Mekanisme Pernapasan
Proses pernapasan pada manusia dapat dibedakan menjadi inspirasi yaitu pemasukan udara luar ke paru-paru atau biasa disebut menghirup napas, dan ekspirasi yaitu pengeluaran udara dari paru-paru ke lingkungan luar atau biasa disebut menghembuskan napas. Berikut pemaparannya
a.      Tahap-tahap Pernapasan
Ø  Pernapasan eksternal yaitu pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang berlangsung di paru-paru. Oksigen yang berada di udara akan berdifusi masuk ke kapiler darah yang terdapat di alveolus sedangkan karbon dioksida dari kapiler darah akan berdifusi keluar ke rongga paru-paru dan akhirnya keluar di lingkungan.

1.      Pernapasan Dada (Costal Breathing)
Pernapasan dada dipengaruhi oleh aktivitas otot tulang rusuk (interkosta). Ada dua lapisan interkosta, yaitu lapisan yang terdapat pada bagian luar yang berfungsi untuk mengangkat tulang rusuk, sedangkan lapisan sebelah dalam berfungsi untuk menurunkan tulang rusuk. Bila lapisan otot sebelah luar berkontraksi, ini mengakibatkan terangkatnya tulang rusk sehingga volume udara di rongga dada bertambah besar, pertambahan volume ini akan mengakibatkan tekanan udara dirongga dada menurun akibatnya paru-paru mengembang dan tekanan udara di paru-paru menurun. Karena adanya perbedaan tekanan udara di paru-paru dengan lingkungan luar, maka terjadilah difusi udara dari tekanan tinggi ke tekanan yang rendah, atau dari lingkungan ke paru-paru. Peristiwa ini dinamakan inspirasi.
Bila lapisan otot sebelah dalam berkontraksi maka lapisan otot sebelah luar berelaksasi dan mengakibatkan tulangrusuk turun, rongga dada mengecil. Dengan mengecilnya rongga dada maka tekanan udara di rongga dada meningkat. Tekanan ini mendesak paru-paru sehingga volume paru-paru menjadi lebih kecil dan tekanan udara meningkat. Karena tekanan udara didalam paru-paru lebih tinggi daripada lingkungan luar maka terjadilah difusi dari paru-paru ke lingkungan luar, peristiwa ini dikenal dengan ekspirasi.
2.      Pernapasan Perut (Diaphragmatic Breathing)
Pernapasan perut dipengaruhi oleh aktivitas otot diafragma. Ketika otot diafragma berkontraksi maka kedudukan diafragma agak datar akibatnya rongga dada membesar, volume rongga dada membesar, sehingga paru-paru mengembang dan tekanan udara pada paru-paru menurun. Udara dari luar yang mempunyai tekanan lebih tinggi dari tekanan udara paru-paru akan bedifusi masuk kedalam paru-paru, terjadilah inspirasi. Sebaliknya jika otot diafragma relaksasi maka rongga dada mengecil dan tekanan udara pada rongga dada meningkat.
Peningkatan tekanan ini akan mendesak paru-paru sehingga paru-paru mengecil dan tekanan udara di dalmnya meningkat, akibatnya udara dariparu-paru akan berdifusi keluar dan terjadilah ekspirasi.
Ø  Pernapasan internal yaitu pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang terjadi antara sel-sel darah dengan sel-sel tubuh/jaringan tubuh. Oksigen yang terdapat dalam darah akan berdifusi ke sel tubuh sebaliknya karbon dioksida dari sel tubuh akan berdifusi ke sel darah. Darah yang mengalir dari jantung ke seluruh sel-sel tubuh mengandung banyak oksigen dan sedikit karbon dioksida sehingga di dalam jaringan oksigen dari kapiler darah akan berdifusi menuju sel tubuh dan karbon dioksida yang merupakan sisa metabolisme yang banyak ditemukan dijaringan akan berdifusi menuju kapiler darah. Oksigen yang berada dalam sel selanjutnya akan digunakan untuk mengoksidasi zat-zat makanan untuk menghasilkan energi (proses oksidasi).
a.      Volume Udara Pernapasan
Volume paru-paru kurang lebih 5-6 liter. Pada pernapasan biasa orang dewasa, udara yang keluar dan masuk sebanyak 0,5 liter. Udara sebanyak ini disebut udara pernapasan atau udara tidal (UT). Setelah menarik napas biasa. Biasanya masih dapat menarik napas sedalam-dalamnya, itu disebut udara komplementer (UK) dan volumenya 1,5-3 liter. Udara Komplementer ditambah Udara Tidal (udara pernapasan) disebut udara kapasitas fungsional inspirasi (KFI). Setelah menarik napas biasa, biasanya kita masih dapat menghembuskan napas sekuat-kuatnya, udara yang masih dapat dikeluarkan itu disebut udara suplementer/udara cadangan. Volumenya pada orang dewasa adalah 1,2-2 liter.
Dan udara yang tidak bisadikeluarkan dari paru-paru setelah menghembuskan napas sekuat-kuatnya disebut udara residu (UR). Udara suplementer ditambah udara residu disebut kapasitas fungsional residu (KFR). Jika kalian menarik napas sedalam-dalamnya dan kemudian menghembuskan napas sekuat-kuatnya, volume yang masuk dan keluar sebanyak kurang lebih 4,8 liter. Volume udara ini disebut kapasitas vital paru-paru (KV). Volume udara yang tersedia dalama paru-paru sebanyak kurang lebih 5-6 liter disebut sebagai kapasitas total paru-paru.
b.      Pertukaran Oksigen dan Karbon dioksida
Dalam sehari rata-rata manusia memerlukan 300 liter oksigen, atau 0.25 liter per menit. Jumlah tersebut akan meningkat bila aktivitas yang dilakukan meningkat pula. Oksigen yang berdifusi dari luar ke paru-paru akan masuk menuju kapiler darah. Sekitar 97% akan diikat oleh hemoglobin menjadi oksihemoglobin () dan sisanya akan larut dalam plasma darah. Setelah darah beredar ke seluruh tubuh maka oksihemoglobin akan melepas oksigennya. Reaksi pengikatan oksigen oleh hemoglobin dapat ditulis
Pengikatan dan pelepasan oksigen oleh hemoglobin ini dipengaruhi oleh kadar oksigen dalam drah, kadar karbon dioksida dan tekanan oksigen.
Dalam sel tubuh karbon dioksida akan berdifusi menuju darah dan bereaksi dengan air yang menyusun plasma darah membentuk asam karbonat sehingga darah menjadi asam. Persamaan reaksinya dapat ditulis
Dengan meningkatnya kadar keasaman darah ini akan menjadikan darah lebih mudah melepaskan oksigen yang diikatnya, lalu  akan diangkut oleh darah menuju paru-paru.
c.       Frekuensi Pernapasan
Pada umumnya setiap menit manusia melakukan pernapasan antara 15-18 kali (inspirasi-ekspirasi). Cepat atau lambatnya manusia bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari luar maupun dalam yaitu:
1)      Umur
Umumnya makin bertambah umur seseorang, irama pernapasannya semakin lambat. Hal ini berkaitan dengan makin berkurangnya kebutuhan energi.

2)      Jenis Kelamin
Irama pernapasan laki-laki umumnya lebih cepat daripada perempuan, karena laki-laki pada umumnya beraktivitas lebih banyak dan bekerja lebihkeras daripada perempuan. Hal ini disebabkan semakin tingginya kebutuhan energi,sehingga membutuhkan banyak oksigen untuk meningkatkan laju metabolisme tubuh.
3)      Suhu Tubuh
Suhu tubuh konstan karena manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan cara meningkatkan laju metabolisme tubuh. Semakin rendah suhu, semakin cepat pernapasannya, sebaliknya semakin tinggi suhu, semakin lambat pernapasannya. Akan tetapi hal demikian tidak berlangsung secara linier. Apabila suhu tubuh terus meningkat, pada suhu tertentu laju irama pernapasan akan semakin cepat, seperti pada saat tubuh demam.
4)      Posisi Tubuh
Posisi tubuh menentukan banyaknya otot dan organ tubuh yang bekerja. Hal ini berarti menentukan kebutuhan energi untuk mendukungnya. Jika energi yang dibutuhkan tinggi,maka laju pernapasan akan meningkat.
5)      Kegiatan atau Aktivitas Tubuh
Semakin banyak organ tubuh yang bekerja dan semakin berat kerja organ tersebut, semakin tinggi kebutuhan energi yang diperlukan, sehingga laju metabolisme dan irama pernapasan semakin cepat.
6)      Berat dan Besarnya Tubuh
Semakin besar dan berat ukuran tubuh, frekuensi pernapasan juga akan semakin meningkat, karena kebutuhan energinya juga meningkat.

2.2        Gangguan dan penyakit pada Sistem Pernapasan serta Teknologi Pengobatannya
Struktur maupun fungsi sistem pernapasan manusia dapat mengalami gangguan atau serangan penyakit. Macam gangguan dan penyakit tersebut antara lain sebagai berikut:
1.      Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun,
2.      Tuberkulosis (TBC) penyakit paru-paru yang diakibatkan oleh serangan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil akibatnya napas terengah-engah.
3.      Rinitis, radang pada rongga hidung akibat infeksi virus, misal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca dan debu. Gejalanya produksi lendir (ingus) meningkat.
4.      Faringitis, radang pada faring akibat infeksi bakteri Streptococcus. Gejalanya tenggorokan sakit dan berwarna merah.
5.      Laringitis, radang pada laring. Gejalanya suara penderita menjadi serak atau kehilangan suara. Penyebabnya karena banyak minum alkohol, merokok atau karena terlalu banyak bicara.
6.      Bronkitis, radang pada cabang batang tenggorokan akibat infeksi. Gejalanya penderita mengalami demam, menghasilkan banyak lendir yang menyumbat batang tenggorok sehingga penderita sesak napas.
7.      Sinusitis, radang pada sinus, letaknya sinus di daerah pipi di kiri dan kanan batang hidung. Pada penderita sinusitis, biasanya didalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.
8.      Difteri, penyumbatan oleh lendir pada rongga faring maupun laring yang dihasilkan oleh infeksi kuman difteri.
9.      Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru.
10.  Wajah adenoid, disebabkan saluran napas tersumbat sehingga penderita mempunyai kecenderungan untuk mengambil udara dari mulut.
11.  Amandel yaitu pembesaran kelenjar limfe yang terdapat pada daerah tekak.
12.  Tonsilitis yaitu infeksi yang terjadi pada tonsil sehingga menimbulkan gangguan saat menelan.
13.  Pleuritis yaitu peradangan yang terjadi pada selaput pembungkus paru-paru
14.  Kanker paru-paru, berhubungan dengan kebiasaan merokok.
         Untuk mengatasi berbagai gangguan atau penyakit pada sistem pernapasan, saat ini telah berkembang berbagai teknologi pengobatannya. Contohnya:
1.      Tersedia obat-obatan untuk mengatasi berbagai infeksi saluran pernapasan. Obat antibiotik harus digunakan atas petunjuk dokter.
2.      Penderita asma akan sulit bernapas bila terkena zat penyebab alergi, penderita diberi obat telan untuk melonggarkan jalan pernapasan atau diberi obat hirup pelega napas.

2.3        Pengaruh Rokok terhadap Sistem pernapasan
“Merokok mengganggu kesehatan” barangkali merupakan suatu istilah yang tepat, namun tidak populer dan tidak menarik bagi perokok. Banyak orang sakit akibat merokok, merokok bukan hanya merugikan si perokoko saja, melainkan mengganggu orang disekitarnya.
1.      Kandungan Asap Rokok
Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amonia, oksida dari nitrogen, dan senyawa hidrokarbon. Komponen partikel terdiri darintar, nikotin, benzopiren, fenol,dan kadmium. 50% gas karsinogenik terdapat di asap rokok dan ini membahayakan siapa saja yang menghirupnya.
2.      Dampak Rokok pada Paru-paru
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-paru. Merokok merupakan penyebab timbulnya kanker paru-paru, dikarenakan hmapir 50% kandungan asap rokok mengandung gas karsinogenik. Selain menyebabkan kanker pada paru-paru dan gangguan pada sistem pernapasan, merokok dapat pula enyebabkan jantung koroner, stroke dan gangguan fisiologis.

2.4        Sistem Pernapasan pada Hewan
Untuk bernapas, hewan-hewan tertentu memiliki alat pernapasan. Alat-alat pernapasan tersebut berperan dalam proses pemasukan oksigen dari lingkungan luar ke dalam tubuh serta pengeluaran oksigen dari tubuh ke luar lingkungan. Alat-alat pernapasan pada hewan berbeda-beda sesuai dengan perkembangan struktur tubuh dan tempat hidupnya.
1.      Pernapasan pada Protozoa
         Protozoa tidak memiliki pernapasan khusus, jadi pernapasan dilakukan melalui seluruh permukaan selnya. Oksigen dan karbon dioksida masuk dan keluar melalui membran sel melalui difusi.
2.      Pernapasan pada Cacing
         Pada cacing pipih, pernapasan terjadi diseluruh permukaan tubuh melalui difusi. Pada cacin tanah, pernapasan dilakukuan diseluruh permukaan kulitnya yang selalu basah oleh cairan mukus (lendir).
3.      Pernapasan pada Arthropoda
Hewan termasuk filum arthropoda mempunyai cara dan alat pernapasan yang bervariasi, hewan filum ini yang hidupnya di air (crustacea/udang-udangan dan kepiting) bernapas dengan insang, sedangkan yang hidup didarat bernapas dengan trakea (insecta/serangga) dan paru-paru buku (arachnida/laba-laba dan kalajengking).
Trakea adalah saluran-saluran udara yang berguna untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Sedangkan paru-paru buku adalah alat pernapasan yang mempunyai struktur bertumpuk dan bentuknya mirip buku.
4.      Pernapasan pada Ikan
Ikan bernapas dengan insang yang terdapat disisi kiri dan kanan kepala. Ikan bertulang sejati, misalnya ikan mas dan ikan mujair mempunyai tutup insang/operkulum. Ikan bertulang rawan, misalnya ikan pari tidak memiliki prekulum.
5.      Pernapasan pada Amfibi
Amfibi memiliki alat pernapasan berupa insang luar pada saat masih berbentuk larva, insang dalam pada saat berbentuk berudu, paru-paru, kulit dan selaput kulit di rongga mulut ketika katak sudah dewasa.
6.      Pernapasan pada Reptilia
Pada reptilia, umumnya udara luar masuk melalui hidung, lalu trakea, bronkus dan akhirnya ke paru-paru. Sedangkan pada beberapa jenis reptilia yang hidup di air. Lubang hidungnya dapat ditutup oleh klep, misalnya pada buaya, saat menyelam, lubang batang tenggorokannya dapat ditutup oleh lipatan kulit, sehingga air tidak masuk kedalam paru-paru.
7.      Pernapasan pada Burung
Burung dapat terbang dengan sayapnya yang digerakan oleh otot-otot dada. Penggunaan otot dada sewaktu terbang akan mengganggu pengambilan napas oleh paru-paru. Oleh karena itu, selain paru-paru, burung mempunyai alat abntu pernapasan yang disebut kantong udara. Kantong udara membantu pernapasan burung pada saat terbang. Struktur pernapasan burung trakea, kantong udara, dan paru-paru.














BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang uraikan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :
·         Sistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis. Fungsi ini disebut sebagai respirasi. Dan untuk memberikan darah gas oksigen yang nantinya disalurkan keseluruh tubuh. Sistem pernapasan dimulai dari rongga hidung/mulut hingga ke alveolus, di mana pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan pembuluh darah.
·         Sistem Pernapasan atau Respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen (O2), pengeluaran karbondioksida (CO2) hingga penggunaan energi di dalam tubuh.  Sistem respirasi itu sendiri mencakup semua proses pertukaran gas yang terjadi antara atmosfir melalui rongga hidung Þ faring  Þ laring  Þ trakea Þ bronkus  Þ paru-paru  Þ alveolus  Þ sel-sel melalui dinding kapiler darah.  
·         Organ-organ sistem pernapasan meliputi hidung, faring, laring, trakea, Paru-paru atau pulmo yang terdiri dari bronkus, brokiolus dan alveolus.
·         Mekanisme Pernapasan meliputi Pernapasan dada atau costal breathing dan Pernapasan perut atau diaphragmatic breathing yang melalui masing-masing dua fase yaitu fase inspirasi dan ekspirasi yang melibatkan pernapasan eksternal (luar) dan pernapasan internal (dalam).
·         Gangguan pada sistem pernapasan bisa disebabkan karena terganggunya pengangkutan O2 ke sel-sel atau jaringan tubuh (asfiksi) atau keracunan gas-gas berbahaya.




3.2 Saran
Agar tidak terjadi gangguan pada sistem pernapasan kita, hindarilah polusi udara dan gas-gas beracun, serta rawatlah paru-paru (pulmo) agar tetap bersih, karena Paru-paru mudah sekali terserang penyakit infeksi sehingga menimbulkan kerusakan jaringannya.







DAFTAR PUSTAKA

Istamar Syamsuri, DKK. 2006. Biologi Jilid 2B, Sistem Pernapasan BAB 7. Jakarta: Erlangga
D.A Pratiwi, Sri Maryati Srikini, dan Suharno Bambang S. 2006. Biologi Jilid 2 untuk kelas IX BAB 6. Jakarta : Erlangga
Dra.Nur F Hidayati. Kresna Biologi. 2007. Klaten: Sinar Mandiri
http://elvosfor.wordpress.com/2009/02/10/sistem-pernapasan-manusia/
http://kamaruddinkhimenkbima.blogspot.com/2011/02/makalah-sistem-pernapasan.html